HATI DAN EKSISTENSINYA DALAM DIRI
assalamualaikum warohmatulohi wabarakatuh
salam sejahtera bagi kita semua, apa kabar nih hari ini ? semoga antum semua baik baik saja ya.
artikel sebelumnya saya membuka dengan narasi singkat tentang urgensi dari mengenal diri sendiri, kali ini masih sama, tentang diri juga namun ke ranah yang lebih dalam kayaknya hhhhh.
baiklah sekarang siapkan kopi, cari posisi duduk yang nyaman dan silahkan mulai membaca tulisan sederhana ini.
Kita sering
bingung namun kita sendiri tidak begitu mengetahui secara jelas apa yang di bingungkan, ya memang tidak semua kita pernah mengalami keadaan semacam
ini. Namun setelah saya bertanya tanya ke
beberapa orang ternyata sebagian besar dari mereka juga mengalami hal yang sama
. ha ha ha, saya kira hanya saya yang
merasakan hal tersebut. Ada yang bilang kalo hal tersebut menandakan bahwa
logika kita sedang lemah.
Dari sini saya mulai merasa bahwa manusia tidak dapat menghindari apa saja yang sudah menjadi kesanggupan nya pada tempo hari, dari sini kita bisa mengambil beberapa kesimpulan yang dapat kita kupas dan tuntaskan namun saya berusaha mengemasnya semenarik mungkin sehingga substansial dari eksistensi hati itu tertata dan terurai. tertulisnya artikel sederhana ini di harapkan dapat menjadi sebuah acuan teman-teman kala kegundahan serta perasaan malas atau gairah kita mulai menurun dari taraf nya.
ok kawan kawan , tulisan ini sengaja saya kemas dengan
bahasa yang ringan karena seperti yang kita ketahui orang yang perasaan nya sedang gundah, hati
nya sedang tidak baik baik saja akan berdampak kepada tingkah laku tutur
kata dalam beraktivitas, percaya deh.
Bahkan hal
yang sepele saja kalau itu menyangkut perasaan dampaknya sangat signifikan
terhadap semangat kita untuk menjalankan aktifitas, seperti yang kita tau bahwa hati itu sangat sensitif dan perasaan itu letaknya di dalam hati yang di mana ketika hati terlukai akan berimplikasi pula pada perasaan atau modd Kita. Seperti yang saya katakan
tadi hal ini biasa di alami dan kadang kita bingung bagaimana mengatasinya. Benar kata pepatah sasak “sak paling maik no
ate angen, lamun wah solah angemm solah pegaweanm seterusn lamun wah sede
perasem jak, apepun yakm gawek denarak balen maikn,”
Artinya,ketika hati dalam kondisi baik, perasaan dalam kondisi sehat, hal yang
menyebalkan pun akan terasa indah karena kita menikmatinya , puncak kenikmatan
itu ada pada perasaan, dimana kita dapat merasakan ketenangan, kenyamanan,
kebahagiaan dan ketentraman. berbicara sifat hati di dalam sebuah hadist, nabi
muhammad saw pernah bertutur, “ingatlah bahwa di dalam tubuh atau jasad kita terdapat gumpalan daging, jika baik daging tersebut baik pula seluruh tubuh kita dan akan berimplikasi pula terhadap aktivitas kita
sehari hari, begitu pula sebaliknya jika ia rusak maka rusak pula segala hal
yang di kerjakan, dan ingatlah segumpal
daging itu iyalah hati.” وإذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله.
Hati merupakan
salah satu organ penting yang harus ada di dalam susunan badan, hati harus
hadir di setiap aktivitas kita sehari hari,
terlebih lagi dalam hal ibadah,
jika hati tidak hadir dalam pertemuan dengan sang pencipta seperti halnya kita
mempersembahkan atau mendermakan sebuah hewan atau ternak namun sudah tidak
bernyawa, demikian analogi jika kita sholat namun tidak ada (khudurul qalb) yakni
menghadirkan hati, di katakan oleh beberapa pakah tasawuf yakni kualitas sholat seorang hamba tergantung sejauh mana ia menghadirkan hati di dalamnya. Itu mengapa ulama Tasawuf menyertakan Khusyuk ke dalam rukun sholat. jika ulama fiqh juga bersepakat demikian maka
berapa banyak rakaat sholat kita yang tidak ternilai, karena tidak dapat kita pungkiri banyak di antara kita melaksanakan sholat hanya sebatas menggugurkan kewajiban, sehingga tak heran bahwa banyak yang sholat nya rajin dan maksiatnya lancar, saya pun begitu. Lebih jelasnya seputar hal tersebut silahkan lanjutkan bacaan ke ke buku yang berjudul "Sholat kok masih maksiat"
Kembali
kepada hati, hati gumpalan kecil yang jika tidak berhati hati dalam menjaga dan
merawat hati ,maka ia akan layu dan mati, mati seperti halnya bunga yang mati karena jarang di sirami, padahal pada awal kehidupan
nya sungguh indah menawan menghipnotis segala mata yang memandang menyulap
suasana gundah menjadi riang karena hadirnya yang menawan selalu setia dalam
menemani setiap kegiatan. Namun jika semuanya berbalik arah , yang ada hanyalah
ratapan dan tangisan di tengah gulita
semesta yang kau sangka tidak bersahabat padahal kau sendiri yang merusaknya.
jadi
pantas jika ada yang berasumsi bahwa menjaga tidak semudah mendapatkan, engkau
bisa mendapatkan ketentraman , kenyamanan, ke stabilan rasa , namun apakah
engkau mampu menjaga nya hingga orang
terdekatmu tidak sadar bahwa dalam tawamu ada kesedihan dan tangisan yang engkau kemas dengan kebahagiaan.
Tapi apa
boleh buat kodratnya hati memang demikian , berbolak balik, sekarang kita bahagia
bisa jadi beberapa saat kemudian berduka , kita tidak tau! hati ya filosofi nya memang demikian, dalam bahasa arab di istilahkan dengan qalbu. karena mudah untuk berpaling, hati atau qalbu berasal dari kata (qolaba
, yaqlibu , qolban) yang memiliki
makna ; berbolak balik ,memutar, berpaling , dan kata yang semakna dengan nya.
Sedangkan secara khusus hati dalam bahasa arab di ambil suku kata masdar atau sifat dari kata kerja akarnya, yakni “qolbun” di artikan juga selain hati yakni, intisatri, pusat, barometer ,pertengah, dan juru kunci . namun kita jangan salah ucap antara qolbun dengan kalbun, sekilas terlihat mirip dan bahkan banyak dari kita yang menganggap bahwa arti dan maknaya sama , padahal jauh bagaikan langit di sore hari berwarna biru sebiru hatiku hehhe, udah udah kita lanjut.
kalau menggunakan huruf “QOF” artinya hati , tapi jika menggunakan huruf “KAF” itu artinya hehe cari sendiri dah di kamus ya, 😁 inilah pentingnya mengkaji atau bertabayyun dulu sebelum mengaplikasikan jangan sampai maksud yang kita tuju "hati" tapi yang di ucapkan malah yang lain wkwkw. kan mumet jadinya.
kita jangan terlalu apatis sesekali juga harus kritis, jangan terlalu mudah menelan, jangan
yang penting arab, jangan juga karena trand yang sedang viral seperti halnya gombal menggunakan bahasa arab, kan malu sendiri nanti kalau targetnya paham makna bahasa yang di Gunakan, kebayang kan. Ya masih untung
kalau si ceweknya lagi mod dan tertawa, tapi bagaimana kalau ceweknya lagi
dapet ehhh malah di omelin, hahaha, niatnya sih pengen bilang kamu adalah belahan jiwaku,
hati dan ragaku tak sanggup jauh dari sisimu, Sukma ku merintih mengadu kepada hati, wahay
hati kapankah kau akan menjalin sebuah kisah kasih yang selama ini sangat ku nanti nanti, bayangkan saja dulu jika قلب kau baca كلب wkwkw pasti malunya sampe bulan Desember.
Pernah beberapa
waktu lalu terlintas di beranda Facebook saya, ya ngerti lah kaum milenial yang sedang mengikuti trend hijrah katanya. jadi gini ada remaja yang mau gombalin
ceweknya pakek bahasa arab dia tulis
انت في كلبي دائما yang seharusnya tertulis انت في قلبي دائما . auto ngakak saya , dan bobroknya lagi si cewek Dengan polosnya menjawab , ya beb , haha saya berfikir ini cewek tidak paham beneran atau sengaja tidak paham agar si cowok enggak malu.
hal hal seperti ini mungkin kita tidak terlalu memperhatikan karena kita kadang apatis terhadap logaritma bahasa arab , mirisnya di sini semakin maju peradaban manusia seharusnya kita akan semakin giat pula mempelajari disiplin ilmu terlebih lagi gaya bahasa, karena bahasa merupakan alat atau media untuk berkomunikasi yang keberadaan nya sangat penting, melebar sedikit ke ranah psikolinguistik, bahwa perlu di ketahui bahwa kecerdasan otak manusia, dapat di lihat daei Bahasa nya, bagaimana bisa di pahami kan?
Wong berbahasa saja males apalagi mendalami
linguistik serta menyelami sastra dan tatanan bahasa tersebut, jadi saya nulis
ini ya sebenarnya sih asal asalan Cuma ingin nulis saja namun setiap tulisan
ada pesan tersendiri yang di sematkan pada setiap bait, kalimat dan paragraph yang ingin penulis sampaikan melalui artikel sederhana ini, dari satu personal ke personal lainnya, antara komunikator dengan komunikan, antara mutakallim dengan mustamik.
Di sini memang saya membahas hati namun saya berusaha untuk mengkaitkan juga dengan beberapa fenomena serta keadaan yang sedang menjalar, sedikit demi sedikit mari kita berbenah karena hal yang besar berawal dari sesuatu yang kecil, dan tidak ada orang yang tersandung oleh batu yang besar. Pepatah bilang, “sedikit demi sedikit lama lama tinggal sedikit” ehh bukan, yang tepat "sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit," Bagi yang engga tau apa itu bukit ni aku kasih lihat fotonya .
Ok kita
kembali lagi kepada hati, saya pernah membaca statement atau petuah yang mendefinisikan
mengapa manusia di sebut juga dengan insan dan mengapa hati di istilahkan dengan kata qolbun.
وما سمي الانسان الا لنسيانه وما
سمي القلب الا لتقلبه
Wama sumiya al
insan illa linisyanih , wama sumiyal qolbu illa litaqollubihi.
Manusia tidaklah dinamakan demikian kecuali karena
karakter atau sifat pelupa.
Begitupula dengan hati tidaklah di namakan demikian karan sifatnya yang tidak tetap atau berbolak balik. Rasul SAW mengajar kan kepada kita sebuah doa agar hati senantiasa tetap berada pada jalur fitrah, selalu konsisten dalam ketaatan kepada tuhan yang maha rahmah, " يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك وعلى طاعتك"
Wahay dzat yang maha mebolak balikan hati tetapkanlah hati ini dalam agamamu dan ketaatan kepada mu.
.عن أَنَسٍ رضى الله عنه قَالَ: ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: ((يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ))، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، آمَنَّا بِكَ، وَبِمَا جِئْتَ بِهِ، فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟ قَالَ: ((نَعَمْ، إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ))
“Hati laksana bejana berwarna putih, menampung dan mengeluarkan apapun yang tertuang, jika yang engkau tuangkan susu yang keluar pun susu, begitu pula jika di tuangkan tinta maka yang keluar pun tinta. Dan kita sebagai pemilik hati, di hadapkan oleh dua opsi. menuangkan susu manis atau tinta yang pekat nan pahit. Satu lagi, Ceritrakanlah tentang gejala hati untuk pertama kali kepada pemilik dan penguasa hati.
Sampai
sini dulu ocehan kali ini, tunggu lanjutannya ok!!!
Wassalam.
Komentar
Posting Komentar